Tanggap Darurat Krisis Air, Dinkes Distribusikan 13 Tangki

Krisis air ini telah melanda desa Timbangreja, Lebaksiu Kidul, Danawarih, dan Lebaksiu Lor, dengan total jiwa terdampak 12.633 (data laporan krisis kesehatan, Dinkes). “Sejak bulan Juli sumur warga kering, sekarang air irigasi sawah juga tidak mengalir,” ungkap Bu Carik desa Timbangreja saat ditemui Selasa (19/8).

Selain kemarau, krisis ini merupakan dampak dari proyek nasional revitalisasi bendungan desa Danawarih dan saluran irigasi. Aliran sungai Gung ke saluran tertier menjadi tidak ada sehingga mengakibatkan sumur warga kering. Untuk minum, warga mengandalkan bantuan donasi, sedangkan untuk mencuci baju, warga harus ke sungai Gung, padahal jaraknya cukup jauh.

Ruszaeni, kepala Dinas Kesehatan menghimbau kepada seluruh insan kesehatan, organisasi profesi, instansi kesehatan untuk ikut membantu meringankan warga yang terdampak.

“Jangan sampai timbul masalah kesehatan,” pungkasnya.

Pemerintah daerah Kabupaten Tegal sudah menetapkan ini sebagai status tanggap darurat sejak 1 Agustus sampai akhir Oktober nanti. Sejak Selasa sampai Sabtu kemarin Dinas Kesehatan mendistribusikan air bersih sejumlah 13 tangki melalui PMI. Senin (25/8) juga akan didistribusikan donasi galon air layak pakai untuk warga, karena masih banyak yang menggunakan ember besar saat mengantri air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *